Tanah Datar, – Banjir lahar dingin (galodo) yang terjadi di kabupaten Tanah Datar dan sekitarnya, semuanya itu dari sungai yang berhulu ke gunung Marapi. Ternyata sudah dua (2) kali terjadi bencana alam ini, yang pertama pada tanggal 8 April dan ada dua belas (12) kecamatan yang terdampak akibat bencana alam ini.
Banjir lahar dingin kali ini terjadi pada hari Sabtu (11/5/2024) pada pukul 20.00 WIB yang diakibatkan curah hujan mulai dari pukul 17.00-22.00 WIB di puncak gunung Marapi itu cukup tinggi.
Akibat dari banjir lahar dingin (galodo) ini yang terdampak ada enam (6) kecamatan dan 11 nagari/desa.
Kadis Kominfo Tanah Datar, Yusrizal menceritakan “Kejadian itu bermula pertama pada pukul 22.00 WIB hanya terjadi sekitar satu (1) jam. Pada pukul 23.00 WIB air sudah menyusut, tetapi dalam rentang ke satu (1) jam terjadi hal yang luar biasa”.
” Kejadian tersebut yaitu yang pertama di kecamatan X Koto yang airnya bermuara ke arah Padang Pariaman. Jadi jalan nasional yang menghubungkan Bukittinggi – Padang panjang – Kota Padang itu mengalami putus total melalui lembah Anai, sekitar 120 meter jalan mengalami kerusakan parah (hancur)”, Sambungnya.
“Jadi total kerugian akibat bencana alam ini yang pertama nyawa yang meninggal sampai hari detik ini (14/5/2024) baru terdeteksi 22 orang. Pencarian mayat atau warga yang hilang ini di dukung oleh Tim BASARNAS, BPBD, kepolisian, TNI, bahkan BRIMOB turut andil” ucap Yusrizal
Kerugian selanjutnya itu berupa kendaraan yang hilang seperti mobil dan motor. Sesuai dengan data kehilangan yaitu 51 unit kendaraan roda empat (mobil) dan 116 unit berupa kendaraan roda dua (motor). Kemudian sawah yang mengalami kerugian sekitar 350 hektar, yang biasanya mengalami surplus saat panen kini telah mengalami kerugian yang cukup besar.
“Jadi sungai ini yang lebarnya hanya 4-5 meter sekarang menjadi 20 meter ” Tambah Bapak Yusrizal
Kemudian kerugian hewan ternak yang masuk catatan yaitu sekitar 3.000 lebih, yang paling banyak di dominasi oleh itik.
kemudian Sarana ibadah yang terkena/mengalami kerugian sekitar 28 unit rusak ringan dan yang parah itu di Cubadak yaitu masjid yang di pinggir Sungai. Kemudian rumah yang mengalami rusak ringan sekitar 18 unit sedangkan yang mengalami rusak sedang sekitar 125 unit dan rusak berat sekitar 74 unit dan yang hanyut ada 16 rumah.
“Kami dari sekarang sudah antisipasi ke pemerintah pusat dan daerah untuk kedepannya dapat membantu kami untuk mencari korban” Yusrizal
“Harapan yang pertama kami meminta do’a kepada masyarakat Indonesia untuk tabah menghadapi ini, kedua kami berharap masyarakat juga tetap waspada karena bagaimanapun bencana kalau daerah itu kan kami hanya satu yang tidak ada yaitu laut, tetapi selainnya bencana di tanah datar itu lengkap, seperti longsor, banjir, kebakaran, gunung Marapi, dan danau. cuman satu, yaitu laut tsunami itu tidak kena. Kami berharap masyarakat tetap siap siaga” Yusrizal
Wartawan : Nurlita