Jelang Kampanye Akbar, P4TEN Kampanye Dialogis di Marpoyan Damai dan Tuah Madani


PEKANBARU– Menjelang Kampanye Akbar yang akan berlangsung Sabtu (23/11) di Lapangan Bola Jalan Belimbing, Pekanbaru, Pasangan Calon Walikota Nomor 4 Ayah Kita Edy Nasution-Dastrayani Bibra melakukan kampanye dialogis terakhir di Kecamatan Marpoyan Damai dan Kecamatan Tuah Madani.

Di Marpoyan Damai Kampanye dialogis berlangsung Jumat (22/11) tepat pukul 15.00 Wib di Jalan Tiung RT.04, RW. 01, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai.

Selain dihadiri ratusan massa yang sebahagian besar adalah emak-emak, juga hadir sekretaris Tim P4TEN Sadrianto, tokoh masyarakat Sahroni Tua dan puluhan tim serta relawan.

Sementara kampanye dialogis di Tuah Madani, berlangsung pukul 20.00 Wib di Jalan Muhajirin, RT 03, RW 15, Kelurahan Sidomulyo Barat.

Hadir dalam acara tersebut ratusan massa yang sebahagian besar emak-emak. Juga terlihat sekretaris Tim P4TEN, Sadrianto, Wakil Ketua Sapar Nasution, Salfian Daliandi, Wakil Sekretaris Anis Mursil, tokoh masyarakat Sahroni Tua, Raja Sadrianto dan puluhan tim dan relawan.

Dalam orasi politiknya Mantan Dandrem 031 Wirabima yang didampingi Calon Wakil Walikota Dastrayani Bibra mengatakan, majunya dirinya sebagai Calon Walikota setelah tidak memenuhi syarat dukungan sebagai Calon Gubernur.

“Ini perlu saya jelaskan, karena pasti banyak yang bertanya, kenapa sudah menjadi Gubenur kok maju sebagai Calon Walikota,” tejas Edy Nasution.

Edy Nasution menjelaskan, memang sebenarnya tidak pernah terbesit sedikit pun maju sebagai calon walikota.

“Tapi ketika keluar keputusan MK nomor 60 yang menurunkan syarat partai politik menjadi 7,5 persen, barangkali ketika itu saya berfikir ini kesempatan untuk mengabdi di Pekanbaru setelah tertutup untuk menjadi calon Gubernur,” tegas Edy Nasution.

Nah, lanjut Edy Nasution setelah mendapat masukan dan syaran dari berbagai komponen masyarakat, maka dirinya memutuskan maju sebagai calon walikota.

“Apa lagi saya masih memiliki potensi baik tenaga dan pikiran, dan barang kali diusia saya yang sudah 63 tahun, ini kesempatan saya untuk mengabdi sebagai pemimpin di Pekanbaru,” terang Edy Nasution.

Apa lagi lanjut Edy Nasution, dilihat dalam rekam jejak, dirinya tidak pernah terlibat dalam kasus hukum terutama korupsi.

“Sehingga jika kami mendapat amanah, insyakallah kami akan memimpin Pekanbaru dengan merdeka , tanpa tersandra untuk membuat kebijakan semata-mata bagi kepentingan masyarakat,” tegas Edy Nasution.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *