Singingi Hilir,- Untuk pertama kalinya, Desa Petai menggelar turnamen sepak bola. Lebih dari sekadar laga, Persepe Cup I adalah panggung harapan dan kebersamaan.
Sore itu, lapangan bola kaki Tanjung Sakti Desa Petai, Kecamatan Singingi Hilir, mendadak ramai oleh riuh sorak dan suara peluit. Spanduk-spanduk bertuliskan “Persepe Cup I 2025” membentang di sepanjang pagar lapangan. Anak-anak berlarian, para pemuda pemudi berseragam Panitia, dan ibu-ibu menyiapkan dagangan ringan di tenda kecil. Desa Petai seolah sedang menyambut pesta rakyat.
Turnamen sepak bola semi Open yang diberi tajuk Persepe Cup I ini bukan sekadar pertandingan biasa. Bagi masyarakat Desa Petai, ini adalah sejarah. Untuk pertama kalinya, kegiatan olahraga berskala desa diselenggarakan secara formal, melibatkan seluruh unsur masyarakat dari tokoh adat hingga tokoh agama, dari perangkat desa hingga para donatur lokal.
Ketua Umum Persepe Cup I 2025, Ahyu Erfan, S.Sos, menyampaikan rasa syukur atas dukungan luas yang diterima.
“Turnamen ini tidak akan pernah terwujud tanpa kebersamaan masyarakat Petai. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ninik mamak, tokoh agama, masyarakat luas, serta para donatur yang dengan ikhlas menyisihkan rezekinya untuk acara ini,” ujarnya, Kamis (12/06/2025) Sore.
Bagi Ahyu, turnamen ini bukan hanya soal olahraga. Ia menyebut kegiatan ini sebagai jalan untuk memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan budaya gotong royong yang selama ini menjadi nafas kehidupan di kampung. Dalam setiap pertandingan, katanya, terkandung semangat sportifitas, keadilan, dan persaudaraan.
Senada dengan itu, Asril, Kepala Desa Petai, menilai turnamen ini sebagai cermin dari kesadaran kolektif warga akan pentingnya ruang sosial yang sehat dan produktif.
“Saya sangat berterima kasih kepada panitia yang telah bekerja siang malam untuk menyukseskan acara ini. Ini adalah wujud kebangkitan semangat masyarakat, terutama generasi muda. Terima kasih juga kepada semua pihak yang sudah membantu baik materi maupun moril,” kata Asril dengan mata yang berbinar.
Asril berharap turnamen ini tidak berhenti sampai di sini, melainkan bisa menjadi tradisi tahunan yang dinanti-nanti. Ia juga mengajak seluruh masyarakat menjaga ketertiban, kebersihan, dan kelancaran selama pertandingan berlangsung.
“Lapangan ini adalah milik bersama. Mari kita rawat, kita jaga semangatnya, dan kita dorong agar menjadi pusat kegiatan masyarakat,” tambahnya.
Turut hadir dalam acara pembukaan Turnamen Persepe Cup I 20225, Camat Singingi Hilir Andy Samsul, Kapolsek Singingi Hilir Iptu Alferdo Krisnata Kaban, SH, dan Ketua KONI Kuansing Andi Cahyadi.
Persepe Cup I 2025 bukan hanya milik pemain dan panitia. Di balik kemeriahan lapangan, tampak ibu-ibu yang menjual minuman dingin dan gorengan, Tentu majunya UMKM, Anak-anak dan emak – emak menyambut setiap gol dengan sorak sorai, seolah mereka juga bagian dari tim yang bertanding. Para tokoh adat duduk di bawah tenda sederhana, menyaksikan laga sembari berdiskusi hangat soal masa depan desa.
Beberapa warga mengaku bangga dan terharu karena kegiatan ini bisa mempersatukan masyarakat, terutama setelah masa-masa sulit pandemi yang sempat membuat desa sunyi dari kegiatan sosial.
“Sudah lama kami rindu keramaian seperti ini, tentunya di sambut baik masyarakat, kita liat saja banyak ibu – ibu yang berjualan tentunya akan meningkatnya UMKM” kata Deki, seorang Pemuda desa Petai sembari menjaga keamanan dan ketertiban Turnamen.
Lebih dari Sebuah Turnamen
Persepe Cup I 2025 bukan sekadar ajang adu strategi dan ketangkasan. Ia adalah panggung simbolik, tempat warga Petai saling mengenal lebih dekat, membangun solidaritas, dan menyusun harapan. Ketika satu tim mencetak gol, semua bersorak. Ketika satu pemain jatuh, lawan ikut membantu bangkit. Inilah nilai-nilai yang ingin dirawat oleh para pelaksana turnamen.
Panitia berencana menjadikan turnamen ini sebagai agenda rutin tahunan, dengan sistem yang lebih terorganisasi dan cakupan peserta yang semakin luas. Dukungan dari para donatur dan tokoh-tokoh masyarakat akan menjadi bahan bakar utama keberlanjutan kegiatan ini.
Persepe Cup bukan semata tentang siapa yang menang atau kalah, melainkan tentang siapa yang mau terus berjalan bersama.