Kuantan Singingi – Masih terkenang diingatan Enam pekerja tambang emas illegal atau PETI (Penambangan Tanpa Izin) tertimbun longsor galian di kawasan Desa Serosah, Kecamatan Hulu Kuantan, Kuansing, Jumat (28/8/20) lalu
pada Jumat (28/8/2020).
Kini Sorotan atas aktivitas illegal PETI (Pertambangan Emas Tanpa Izin) yang tersebar di berbagai titik di wilayah hukum Polsek Hulu Kuantan makin terus menguat. Bahkan sejumlah elemen terus bersuara keras dan menyatakan keraguan atas komitmen Kapolres Kuantan Singingi AKBP Angga F Herlambang dalam melakukan penindakan hukum secara tegas untuk menjerat pelaku dan pemodal PETI tsb.
“Terus terang kita meragukan konsistensi dan komitmen Kapolres Kuansing untuk menertibkan aktivitas PETI di Kuansing, khususnya diwilayah rawan seperti Desa Serosah” Ucapnya, (Senin 01/07/2025)
Mereka menilai ada ketimpangan yang kontras antara retorika seorang Kapolres tentang penegakan hukum dengan realitas dilapangan yang mengindikasikan adanya pembiaran pelanggaran hukum. ‘Ada gap (celah) yang cukup lebar, antara wacana yang diucapkan Kapolres namun berbanding terbalik dengan tindakan yang dinilai inkonsisten” tegas mereka.
Bahkan jauh hari sebelumnya, Kapolres juga pernah berjanji akan menindak seluruh aktivitas PETI di Kuansing, namun toh hasilnya dinilai nihil sampai sekarang. “Kita meminta Kapolres untuk tegas dan jangan plin-plan. Tangkap semua pelaku/ pemodal PETI di Desa Serosah, Kecamatan Hulu Kuantan, dan proses hukum secara profesional dan transparan” Cetusnya
Secara spesifik, dalam analisis mereka penertiban PETI yang dilakukan Kapolres dan Kapolsek ke wilayah PETI dinilai hanya sekadar formalitas belaka yang dikemas dalam pencitraan semu serta tidak memberikan efek jera apapun bagi pelaku PETI.
“Hal itu dapat dibuktikan hanya pada hari razia saja, itupun pada stop beroperasi, setelah itu aktivitas PETI tetap bebas dan leluasa beroperasi seperti biasa” ujar penggiat media lingkungan itu.
Padahal wilayah Serosah masuk dalam Zona merah aktivitas PETI karena sebelumnya sudah pernah memakan korban jiwa, namun dilokasi yang tidak jauh dari peristiwa naas itu aktivitas PETI masih saja berlangsung secara aman dan lancar.
Didesa Serosah diketahui beberapa nama pengurus Aktivitas PETU tersebut yang mengkoordinir seluruh aktivitas itu agar dapat berjalan dengan lancar, mulai dari UPETI ke Oknum hingga keterlibatan salah seorang oknum berpengaruh yang diduga berada dibelakang aktivitas tersebut (Beking).
“Diduga LN dan PNJ merupakan pengurus aktivitas diwilayah tersebut, dibelakang nya juga ada oknum berpangkat yang menjadi beking mereka” Ujarnya
Kapolres Kuansing dan Kapolsek Hulu Kuantan diminta jangan tidur ‘disiang bolong’ disaat para mafia tambang melancarkan aksinya.
Tidak Respon dengan Konfimasi awak media menjadi pertanyaan besar bagi publik Ada Apa Dengan Kapolres Kuansing dengan maraknya aktivitas PETI di Kuansing.