Desa Rangkah Kidul Sidoarjo, Menjadi Tempat Pertunjukan Pagelaran Wayang Kulit Ke-7

 

 

Breakingnewsnusantara.com || Sidoarjo – Pertunjukan Wayang Kulit menjadi sangat dominan yang dicintai untuk dilestarikan bagi warga masyarakat Desa Rangka Kidul, Kec. Sidoarjo, Kab. Sidoarjo.

 

Masyarakat terlihat sangat antusias sekali menghadiri malam Pagelaran Wayang Kulit ” Gagrag Porongan”, dan di Desa Rangka Kidul adalah pertunjukan yang ke – 7 dari 12 Desa yang terpilih, tepatnya di Gedung serbaguna Rangkah Kidul, Kecamatan Sidoarjo kota, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (20/09/2025).

 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit adalah sebagai bentuk untuk mempertahankan nilai nilai budaya yang harus tetap dilestarikan kepada generasi mendatang, dan berharap generasi bangsa tetap mencintai, melestarikan, juga membudayakan apa yang dimiliki Indonesia.

 

Kepala Desa Rangkah Kidul, H. Warlheiyono menyampaikan sambutannya ucapan terimakasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Sidoarjo, terselenggaranya Pagelaran Wayang Kulit Gagrag Porongan,” ungkapnya, Sabtu (20/09/2025).

 

“Sudah menjadi tradisi setiap tahunnya di Desa Rangkah Kidul untuk terselenggaranya Pagelaran Wayang kulit, karena mayoritas warga kita sangat senang sekali dengan wayang,” imbuh Kades.

 

Dalam Pagelaran Wayang kulit ” Gagrag Porongan”, tema yang di angkat adalah Anjilo Kencono Lahir, yang akan didalangi oleh Ki Didik Iswandi, semoga dengan pertunjukan Pagelaran Wayang kulit, nilai etika, segi budaya, spiritual maupun edukatif bisa kita petik dalam melihat Pagelaran Wayang Kulit.

 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, M. Pd., menyampaikan mohon maaf dan salam dari Pimpinan Daerah kita Bapak Subandi, begitu juga Wakil Bupati Ibu Mimik, karena sangat padat jadwal beliau, kita doakan semoga semakin kompak, dan bisa memimpin lagi Sidoarjo menjadi baik, baik dan baik, ” terangnya.

 

“Saya berharap Desa yang sudah berketepatan tetap melestarikan dan ini adalah tugas kita semua supaya tidak punah,” pungkas Tirto Adi.

 

Dinas pendidikan dan kebudayaan mengupayakan 10 obyek kebudayaan akan kita lestarikan bersama sama, berharap untuk sekolah- sekolah ada extrakirikuler yang dimasukkan nilai Kebudayaannya, supaya budaya budaya Indonesia tidak di klaim oleh negara lain,” tutupnya. (Ldy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *