KUANSING -Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di devisi 1, 2 dan 3 kecamatan Kuantan Mudik, “Koyakkan Lahan HTI” , pasalnya, dilaporkan kembali beroperasi aktivitas PETI sejak dua bulan belakang hingga hari ini, Jumat 26 September 2025 pasca perhelatan Pacu Jalur HUT Kuansing.
Kegiatan PETI tersebut menjadi perhatian masyarakat serta penegak hukum. Aktivitas ilegal ini menggunakan alat tradisional seperti mesin Dompeng, jelas sekali aktivitas itu sungguh menyebabkan kerusakan lingkungan.
Meskipun telah ada upaya penegakan hukum dengan operasi gabungan Kepolisian, penertiban dan peringatan dari pihak berwenang, aktivitas PETI terus muncul dan menimbulkan kekecewaan masyarakat.
“Saat ini, terlihat beraktivitas di devisi 1 dan 2 desa pantai sekitar 40 unit, di devisi 3 desa lubuk ramo berkisar 30 unit rakit PETI, “Ujar NN ini kepada Awak Media ini, Kamis 26 September 2025 siang WIB.
Seperti diketahui, penindakan aktivitas PETI oleh APH adalah sebuah langkah yang merupakan bagian dari tanggung jawab moral pemerintah dalam menjaga kelestarian alam. Sebab, dampak yang ditimbulkan akan sangat luas, jika aktivitas PETI ini tidak segera ditertibkan.
“padahal sebelumnya FZ ini mengadukan lahan tersebut ke DPRD, namun sekarang malah dia yg menhancurkan”, Ujar narasumber ini.
Publik pun bertanya – tanya, Siapakah sebenarnya FZ ini?,
kenapa bisa mengendalikan puluhan Rakit PETI tanpa tersentuh Hukum,
kemana Aph setempat?.
