Riau, Breakingnewsnusantara.com- Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai meluas hingga mencapai 510 hektare sejak Januari hingga pertengahan Juli 2025.
Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kebakaran lahan terjadi yang tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau.
Kabupaten Kampar menjadi daerah dengan luas kebakaran terbesar, yakni 132 hektare, kemudian Rokan Hulu yang membakar 107 hektare lahan.
Muda Halomoan Harahap selaku Ketua Bidang Kajian Issue Strategis BADKO HMI RIAU-KEPRI menyayangkan Karhutla kembali terjadi dimana selama 7 Tahun rekor Riau bebas asap harus terputus ditahun 2025.
“Status siaga Karhutla resmi dicabut pada 30 November 2018 Alhamdulillah atas kinerja semua pihak kita bebas asap karhutla selama 7 Tahun namun sayang hari ini karhutla kembali terjadi,”Ujarnya
Muda Halomoan Hrp juga mengatakan bahwa asap dari kebakaran hebat yang terjadi hari ini telah sampai ke Negara Tetangga hal ini menunjukkan bahwa kebakaran yang terjadi sudah sangat parah jika arah angin ke wilayah Pekanbaru maka kita akan dikepung kabut asap hal ini tentu sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan tidak menutup kemungkinan Bandara juga akan ditutup seperti yang terjadi 2015 perlu diketahui bahwa Kabupaten Rokan Hilir terdampak seluas 54,2 hektare, Bengkalis 44,2 hektare, Siak 38 hektare, dan Kota Dumai 35 hektare.
Kebakaran juga terjadi di Indragiri Hilir dan Pelalawan dengan masing-masing 25 hektare, serta Pekanbaru yang mengalami kebakaran seluas 24 hektare.
Ketua Bidang Kajian Issue Strategis BADKO HMI Riau-Kepri tersebut mengatakan bahwa diawal kedatangan Kapolda yang baru Irjen Herry Heryawan kebumi Lancang Kuning kemudian untuk pertama kalinya mengadakan Jambore Karhutla untuk pertama kalinya di Indonesia yang dihadiri oleh pejabat Tinggi Negara seperti Mentari Kehutanan, Kemendagri, Menko Polhukam, BNPB, dan Kapolri kami merasa percaya diri bahwa Karhutla di Provinsi Riau akan sangat mudah diantisipasi selama Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan berada di Provinsi Riau namun hasilnya mengecewakan.
“Kedatangan Kapolda baru dan adanya Jambore Karhutla di Tahura yang dihadiri banyak pejabat tinggi negara pada 25 April 2025 kami sangat percaya diri bahwa kita akan kembali bebas Karhutla namun hasil mengecewakan Acara Jambore Karhutla hanya sebatas Seremonial,” Ungkapnya
Wilayah lain yang terkena dampak yaitu Indragiri Hulu (17 hektare), Kepulauan Meranti (4 hektare), dan Kuansing lebih dari 1 hektare.
Belakangan, Karhutla Riau mengalami peningkatan luas dalam beberapa hari terakhir.
merinci bahwa Kabupaten Rokan Hulu menjadi penyumbang hotspot terbanyak di Riau dengan 107 titik, diikuti Rokan Hilir dengan 95 titik, dan Kota Dumai dengan 17 titik.
Hotspot juga tersebar di Siak 15 titik, Kampar 10, Pelalawan 7, Bengkalis 5, Kuantan Singingi 2, dan Indragiri Hulu 1.
Kemudian Muda Halomoan Hrp meminta agar Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan agar tidak lebih banyak menghabiskan waktu di Sosial Media TikTok agar bisa fokus bekerja mewujudkan cita-citanya yang mulia dibumi Lancang Kuning seperti yang kami dengar di Tahura pada 25 April 2025 dalam Acara Jambore Karhutla.