SIDOARJO || Breakingnewsnusantara.com – Ratusan warga Desa Boro, Kecamatan Tanggulangin, memadati Balai Desa, Selasa (16/9/2025). Mereka menggelar aksi demonstrasi besar-besaran dengan tuntutan utama: Bupati Sidoarjo mencopot Kepala Desa Mohammad Shoichunuruddin karena dinilai gagal memimpin dan tidak lagi dipercaya masyarakat.
Dalam orasinya, Korlap aksi Hariadi, yang akrab disapa Hari Banteng, menegaskan bahwa masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan kepemimpinan kepala desa.
“Selama empat tahun lebih menjabat, kinerja kepala desa tidak ada pembangunan yang berarti. Banyak dugaan penyalahgunaan dana, mulai dari tanah kas desa, dana hibah, hingga anggaran BUMDes. Karena itu kami menggelar aksi, menuntut Bupati segera mencopot Kepala Desa Boro atau beliau mengundurkan diri,” tegas Hari Banteng di hadapan massa.
Dalam aksi tersebut, sejumlah spanduk dan banner dibentangkan dengan berbagai tulisan.
Hari Banteng juga membeberkan beberapa tuntutan warga, di antaranya:
Mengembalikan anggaran non-APBDes, termasuk hasil sewa tanah kas desa dan dana hibah yang belum jelas pertanggungjawabannya.
Transparansi penggunaan APBDes, mulai dari dana ketahanan pangan, kesehatan, hingga BUMDes.
Menghentikan praktik intimidasi kepala desa terhadap perangkat dan warga.
Menyelesaikan utang piutang yang belum dilunasi kepala desa kepada warga.
Warga Nilai Kades Tidak Layak Jadi Panutan.
Salah satu warga yang ikut aksi Wati (55), menuturkan bahwa sebelum menjabat, kepala desa pernah berjanji akan mengajak rekreasi para pendukungnya, namun hingga kini tidak pernah ditepati.
“Warga sudah hilang kepercayaan terhadap kepemimpinannya. Kalau moralnya saja tidak baik, bagaimana bisa memimpin desa. Pokoknya lebih baik dicopot dan diganti dengan yang lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Tanggulangin Sabino Mariano yang dikonfirmasi terkait aksi warga Desa Boro mengatakan, laporan dari pemerintah desa bersifat administratif dan secara umum sudah baik. Namun ia memahami masyarakat juga memiliki pandangan berbeda.
“Nanti akan kami kroscek kembali data-data yang disampaikan warga. Terkait tuntutan masyarakat agar kepala desa turun, kami tidak bisa menjawab karena ada mekanisme yang harus dilalui. Meski begitu, kami akan menyampaikan apa yang menjadi aspirasi masyarakat kepada pemerintah kabupaten,” terang Sabino.
Di sisi lain, Kepala Desa Boro Mohammad Shoichunuruddin usai pertemuan dengan warga menyatakan bahwa tuntutan sudah dijelaskan.
“Kurang lebih ada 15 tuntutan, dan hasil pertemuan tadi warga meminta penjelasan tertulis, saya siap untuk itu,” ujarnya. (Ldy)