BNNC– KUANSING –Sejak akhir tahun 2023 lalu hingga Juli 2024 ini, kabarnya lahan PT Quasar Inti Nusantara (QIN) kini telah kembali beroperasi di Desa Pangkalan, Kacematan Puncuk Rantau, Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau.
Diduga Perusahaan yang sebelumnya milik Inisal DPO tersebut kini diketahui sudah berpindah tangan. Pasalnya pelaksana perusahaan Batubara tersebut kini dikelolah oleh orang yang berbeda.
Timbul pertanyaan apakah masih dikelola oleh PT QIN selaku pemilik izin pertama atau ada perusahaan baru yang telah ambil alih pengelolaan lahan milik PT. QIN .?
Saat dikonfirmasi Kepala Dinas DLH Kuansing Deflides Gusni Mengaku belum menerima royalti dari hasil produksi batu bara tersebut dan salinan Amdal Perusahaan sampai sekarang tidak di ketahui secara tertulis.
“Trimakasih informasi nya, terkait salinan amdal belum ada sama kita, namun perusahaan batu bara yang akan beroperasi kami belum mengetahui, soal izinnya coba cek di Dinas Provinsi, karena itu wewenangnya Dinas Provinsi,” Terangnya Deflides Gusni melalui telepon seluler. Jumat (19-07-2024).
Disamping itu salah seorang warga Desa Pangkalan Inisial DN menyebutkan bahwa Perusahaan Batubara tersebut sudah kembali beraktivitas, ia juga mengungkapkan Perusahaan tersebut telah mencemari aliran sungai setempat.
“Aktivitas penambangan Batubara Desa Pangkalan Kecamatan Pucuk Rantau sudah beroperasi kembali pak, namun kami tidak mengetahui nama perusahaan itu apa, karena tidak ada mencantumkan nama perusahaan, setau kita itu dulu milik PT. QIN namun sekarang kita tidak tau lagi, Plang nama perusahaan juga tidak ada” Ujar DN
Lanjutnya “Dari pantauan kami, lobang Batu Bara kedalamannya diperkirakan sudah mencapai 30 meter sudah tertibun dan di genang air, namun kami melihat air bekas lobang Batu Bara dibuang ke aliran sungai tempat pemandian warga, tentunya ini dikhawatirkan akan menjadi bahaya bagi kesehatan warga setempat” tambahnya
“Itu ada vidio yang disebarkan ke Grub WhatsApp mengenai pembuangan air bekas lobang batu bara yang dibuang ke sungai yang biasa digunakan untuk mandi warga. Kalau tidak percaya, coba bapak cek ke lokasi” tutupnya
Hingga berita ini diterbitkan awak media masih melakukan investigasi terkait keberadaan Perusahaan Batubara tersebut.
Diharapkan atas kejadian ini dapat menjadi atensi APH dan pihak yang berwenang karena diduga telah mengganggu kenyamanan dan kenyamanan masyarakat setempat. (Tim)