Mabar di Kolam WKB Tarik Minat Pemancing, Ini Yang Disampaikan Sekdes Desa Kebaron.

Keterangan foto : Mancing Bareng, di Kolam Wisata Kaki Bumi Desa Kebaron, Kecamatan Tulangan Kabupaten Sidoarjo, Minggu (01/06/2025)

 

SIDOARJO – Kegiatan mancing bersama di kolam Wisata Kaki Bumi (WKB) Desa Kebaron mendapat sambutan positif dari warga, salah satunya Abdul Rohman, yang berharap kegiatan ini terus berlanjut dengan fasilitas yang lebih baik.Dimana kegiatan memancing bersama (mabar) kembali digelar di kolam Wisata Kaki Bumi (WKB), Desa Kebaron, Minggu (1/6/2025).

Keterangan foto : Peserta yang mendapatkan hadiah door price berupa satu bungkus rokok

Menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Kebaron, Nyoto, kegiatan ini bertujuan untuk menarik minat para pemancing agar rutin mengikuti mabar yang menjadi agenda tetap desa.

 

“Dengan tiket seharga Rp40.000, peserta dapat memancing ikan bawal, patin, dan lele. Kami juga menyediakan ikan khusus penggembira yang diberi tanda pita serta hadiah doorprize berupa satu bungkus rokok,” jelas Nyoto.

 

Ia menambahkan bahwa kegiatan mabar dijadwalkan dua kali dalam seminggu, yaitu setiap hari Rabu malam Kamis dan hari Minggu pagi. Untuk mabar kali ini, panitia melepas ikan sebanyak 120 kg, terdiri dari lele 50 kg, patin 50 kg, dan bawal 20 kg.

 

“Kegiatan dimulai pukul 08.30 hingga 11.00 WIB untuk sesi satu stik, dan bagi peserta mabar, kegiatan berlangsung hingga pukul 17.00 WIB,” tambahnya.

 

Nyoto berharap kegiatan ini bisa terus berjalan secara rutin sebagai bagian dari wisata desa, terlebih dengan banyaknya kolam pemancingan di luar Desa Kebaron yang menjadi pesaing.

“Yang penting tekad dan kesabaran. Ini jadi kegiatan rutin yang terus kami laksanakan,” pungkasnya.

 

Pengunjung Harap Fasilitas dan Jenis Ikan Ditingkatkan.

 

Salah satu peserta kegiatan mancing bersama, Abdul Rohman (46), warga Kenongo RT 12 RW 4, mengapresiasi kegiatan yang digelar di kolam Wisata Kaki Bumi (WKB) Desa Kebaron.

 

“Kegiatan ini dalam rangka mancing bersama. Dengan tiket seharga Rp40.000, kami sudah bisa memancing tiga jenis ikan, yaitu bawal, patin, dan lele,” ujarnya saat ditemui di lokasi.

 

Abdul Rohman menilai bahwa di antara ketiga jenis ikan tersebut, ikan patin adalah yang paling sulit untuk dipancing.

“Selain karena ikan patin susah dipancing, umpannya juga relatif mahal,” jelasnya.

Ia pun berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan fasilitas untuk pemancing bisa ditingkatkan.

 

“Harapan saya kepada pemerintah desa, semoga ke depannya kegiatan ini semakin maju dan para pemancing merasa betah. Mungkin juga bisa ditambah lagi jenis ikannya agar semakin menarik bagi masyarakat,” pungkasnya. (Ldy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *